
Bima Arya mengatakan, retreat kepala daerah gelombang II akan digelar setelah Lebaran Idul Fitri 2025.
Bima menuturkan, peserta retreat gelombang II adalah kepala daerah yang tidak hadir di retreat pertama karena gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK).
“Nanti InsyaAllah akan diselenggarakan setelah Lebaran. Setelah Lebaran khusus untuk daerah-daerah yang kemarin enggak ikut, teman-teman di Bali, yang PSU, yang ditolak MK,” kata Bima saat ditemui di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta Pusat, Senin (3/3/2025).
Bima melanjutkan, untuk kepala daerah yang menunggu hasil pemungutan suara ulang (PSU), nantinya akan melaksanakan retreat di waktu yang berbeda.
Rencana retreat gelombang terakhir akan dilaksanakan setelah rangkaian PSU selesai.
“Nah, gelombang terakhir adalah yang menunggu PSU karena PSU itu kan masih sebulan, dua bulan lagi,” ujar Bima.
Seluruh pelaksanaan retreat gelombang kedua dan kepala daerah dari hasil PSU pada gelombang terakhir akan diadakan di Jakarta.
“Jadi kira-kira akan ada dua gelombang (lagi) dan pelaksanaannya mungkin di Jakarta saja,” ucap mantan wali kota Bogor tersebut.
Diberitakan sebelumnya, Mahkamah Konstitusi (MK) resmi memerintahkan pemungutan suara ulang (PSU) di 24 daerah setelah memutuskan sengketa hasil Pilkada 2024.
Putusan tersebut diumumkan dalam sidang pleno yang berlangsung pada Senin (24/2/2025), dengan seluruh sembilan Hakim Konstitusi telah menuntaskan pembacaan keputusan atas 40 perkara yang diperiksa secara lanjut.
Dilansir dari laman resmi Mahkamah Konstitusi RI, dari seluruh perkara tersebut, MK mengabulkan 26 permohonan, menolak 9 perkara, dan tidak menerima 5 perkara lainnya.
Dengan berakhirnya sidang ini, MK dinyatakan telah menyelesaikan seluruh 310 permohonan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah (PHPU Kada) 2024.
Dari 26 permohonan yang dikabulkan, sebanyak 24 perkara menghasilkan keputusan untuk menggelar pemungutan suara ulang.